Sebuah
fenomena yang terjadi dalam sepak bola
Indonesia, sebuah keprihatinan dari merosotnya
kecintaan terhadap budayanya sendiri.
Itulah sebait tulisan pada sebuah Kaos Persib,
tulisan yang bisa membuat siapapun “bergetar”
saat dia memasuki Stadion Siliwangi, disambut
dengan riuhnya Publik Bandung saat menyanyikan
“ Halo – Halo Bandung” dengan penuh penghayatan
akan cintanya kepada kota Bandung yang
diaplikasikan kecintaanya terhadap Maung
Bandung. Disaat team kita melakukan pemanasan
dan tim lawan pun melakukan hal yang sama, satu
stadion bernyanyi dengan semangat lagu – lagu
penyemangat “Aing Pendukung Persib” , “Maung
Lautan Api” hal yang sederhana tapi bisa
memberikan efek magis terhadap permainan
Maung Bandung dilapangan lebih Spartan, ngotot
dan jauh lebih semangat bila bermain didepan
publik Bandung, maka tak heran munculah
sebutan “Persib sang Penakluk” sebuah ungkapan
yang mengatakan bahwa secara tidak langsung
lawan bertekuk lutut kepada Maung Bandung.
Persib dahulu bukanlah Persib seperti yang
sekarang, Persib dahulu klub medioker dengan
sejarah emas yang hanya bermodal APBD dengan
pemain “seadanya”, tetapi pada saat pemain
“seadanya” tersebut memasuki lapangan, diiringi
dengan bentangan syal menyanyikan “Bagimu
Negeri” diubah menjadi “Bagimu Persib” pemain –
pemain tersebut seperti mempunyai extra tenaga,
semangat yang berlipat, dan hal yang berbeda
kepada pihak lawan mereka seakan terhipnotis
akan keangkeran Stadion Siliwangi, nyali mereka
dibuat ciut oleh pemain ke-12 Persib Bandung
bukan dengan Intimidasi atau lemparan dari tribun
penonton, tapi kita memperlihatkan bentuk
dukungan yang nyata dan tulus pada saat itu,
mereka dijatuhkan bukan dengan kekuatan
emosional satu stadion tapi mereka dijatuhkan
dengan mengalirnya terus dukungan yang tiada
hentinya kepada para punggawa Maung Bandung
di lapangan.
Coba bandingkan dengan sikap para BOBOTOH
belakangan ini, di kompetisi yang dibilang
Profesional oleh petinggi – petinggi PSSI disana,
banyak kemorosotan di sebagian pendukung
Persib terutama kemorosotan “MORAL” sangat
terlalu jauh jika mereka bisa menghargai atau
mengormati karya – karya musisi Pasundan yang
dengan tulus menciptakan lagu khusus
penyemangat untuk Persib Bandung, sangat terlalu
jauh juga bagi para sebagian pendukung Persib
untuk hafal bait dari “Jung Maju Maung Bandung”
karya ALM.Kang Ibing. Mereka lebih hafal lagu –
lagu yang dalam kalimatnya terdapat kata “Anjing”,
“Uwaa Ewee” atau “Goblog” mereka mempunyai
alasan untuk sangat hafal lagu itu, mereka
menyebutnya “lebih hooligans” mungkin mereka
lebih suka disebut “hooligans” mungkin terdengar
lebih egaliter daripada Bobotoh anu nyunda, kita
boleh saja menganut sikap dari para Hooligans
tetapi ambilah sifat semangat para hooligans
tersebut, kelakuaannya kita buang karena kita
urang jawa barat berbeda dengan orang
Inggris.Dan setiap pertandingan Persib pasti sangat
dinanti nanti oleh sebagian besar warga Jawa Barat,
jalanan di sebagian kota bisa sangat sepi jika
bertepataan dengan jadwal Persib live di Stasion
Televisi, tua – muda, wanita anak – anak semua
membaur untuk mendukung Pangeran Biru, tetapi
ada kekawatiraan yang amat besar dari para Ibu
yang mempunyai anak yang merupakan
pendukung Persib, sebuah Bom waktu yang bisa
merusak generasi – generasi pendukung persib
selanjutnya, seperti pepatah ‘buah tidak akan jatuh
jauh dari pohonya’ atau ‘seorang anak tidak akan
jauh dari yang ayahnya ajarkan’. Sebuah
kekawatiran yang cukup miris dan sangat wajar
jika satu stadion dikomando untuk bernyanyi
dengan kata – kata kasar atau jorok walaupun itu
ditujukan kepada musuh abadi kita, tetapi
pendukung Persib bukan hanya orang dewasa
atau lelaki saja, pendukung Persib terdiri dari
banyak golongan lelaki dan wanita semua sama
dalam hal mendukung Persib. Dan anak – anak
kita-lah yang sebenarnya telah menjadi korban.
Anak – anak sekolah dasar disaat senggang malah
saling berumpat menirukan apa yang kemarin
nyanyian di stadion ajarkan, nyanyian orang
dewasa dinyanyikan oleh anak umur 8-9 tahunan,
kata anjing/goblog jadi buah tangan, sifat
kebencian terhadap sesuatu telah terlihat pada
generasi – generasi penerus pendukung Persib
selanjutnya, apakah kita orang yang lebih dewasa
meng-ikhlaskan jika salah satu keluarga kita atau
anak kita dalam masa pertumbuhan-nya ter-
doktrin dengan disengaja menjadi seorang yang
mempunyai jiwa emosional, jiwa rusuh, jiwa
kasar atau dicocoki faham – faham yang mereka
belum mengerti sama sekali. Kita sebagai orang
yang lebih dewasa dari mereka sudah sepantasnya
memberikan contoh positif kepada mereka berilah
contoh mendukung Persib “Make Manah” atau
Bobotoh teh kudu 3N Nyundaa,Nyakola,Nyantri
dengan totalitas dan loyalitas yang kita banggakan
selama ini. Rangkulah mereka karena 20 tahun lagi
mereka lah yang menggantikan kita berdiri di setiap
stadion berteriak, bernyanyi mendukung Persib,
tanamilah jiwa mereka dengan jiwa gagah berani
jiwa yang sportif jiwa para juara….sayangilah
anak-anak kita dengan tidak menyanyikan lagu
rasis dan kasar di stadion ….. Our culture is not for
sale..
Rendra Insan
http://simamaung.com/bandung-is-your-hell/
fenomena yang terjadi dalam sepak bola
Indonesia, sebuah keprihatinan dari merosotnya
kecintaan terhadap budayanya sendiri.
Itulah sebait tulisan pada sebuah Kaos Persib,
tulisan yang bisa membuat siapapun “bergetar”
saat dia memasuki Stadion Siliwangi, disambut
dengan riuhnya Publik Bandung saat menyanyikan
“ Halo – Halo Bandung” dengan penuh penghayatan
akan cintanya kepada kota Bandung yang
diaplikasikan kecintaanya terhadap Maung
Bandung. Disaat team kita melakukan pemanasan
dan tim lawan pun melakukan hal yang sama, satu
stadion bernyanyi dengan semangat lagu – lagu
penyemangat “Aing Pendukung Persib” , “Maung
Lautan Api” hal yang sederhana tapi bisa
memberikan efek magis terhadap permainan
Maung Bandung dilapangan lebih Spartan, ngotot
dan jauh lebih semangat bila bermain didepan
publik Bandung, maka tak heran munculah
sebutan “Persib sang Penakluk” sebuah ungkapan
yang mengatakan bahwa secara tidak langsung
lawan bertekuk lutut kepada Maung Bandung.
Persib dahulu bukanlah Persib seperti yang
sekarang, Persib dahulu klub medioker dengan
sejarah emas yang hanya bermodal APBD dengan
pemain “seadanya”, tetapi pada saat pemain
“seadanya” tersebut memasuki lapangan, diiringi
dengan bentangan syal menyanyikan “Bagimu
Negeri” diubah menjadi “Bagimu Persib” pemain –
pemain tersebut seperti mempunyai extra tenaga,
semangat yang berlipat, dan hal yang berbeda
kepada pihak lawan mereka seakan terhipnotis
akan keangkeran Stadion Siliwangi, nyali mereka
dibuat ciut oleh pemain ke-12 Persib Bandung
bukan dengan Intimidasi atau lemparan dari tribun
penonton, tapi kita memperlihatkan bentuk
dukungan yang nyata dan tulus pada saat itu,
mereka dijatuhkan bukan dengan kekuatan
emosional satu stadion tapi mereka dijatuhkan
dengan mengalirnya terus dukungan yang tiada
hentinya kepada para punggawa Maung Bandung
di lapangan.
Coba bandingkan dengan sikap para BOBOTOH
belakangan ini, di kompetisi yang dibilang
Profesional oleh petinggi – petinggi PSSI disana,
banyak kemorosotan di sebagian pendukung
Persib terutama kemorosotan “MORAL” sangat
terlalu jauh jika mereka bisa menghargai atau
mengormati karya – karya musisi Pasundan yang
dengan tulus menciptakan lagu khusus
penyemangat untuk Persib Bandung, sangat terlalu
jauh juga bagi para sebagian pendukung Persib
untuk hafal bait dari “Jung Maju Maung Bandung”
karya ALM.Kang Ibing. Mereka lebih hafal lagu –
lagu yang dalam kalimatnya terdapat kata “Anjing”,
“Uwaa Ewee” atau “Goblog” mereka mempunyai
alasan untuk sangat hafal lagu itu, mereka
menyebutnya “lebih hooligans” mungkin mereka
lebih suka disebut “hooligans” mungkin terdengar
lebih egaliter daripada Bobotoh anu nyunda, kita
boleh saja menganut sikap dari para Hooligans
tetapi ambilah sifat semangat para hooligans
tersebut, kelakuaannya kita buang karena kita
urang jawa barat berbeda dengan orang
Inggris.Dan setiap pertandingan Persib pasti sangat
dinanti nanti oleh sebagian besar warga Jawa Barat,
jalanan di sebagian kota bisa sangat sepi jika
bertepataan dengan jadwal Persib live di Stasion
Televisi, tua – muda, wanita anak – anak semua
membaur untuk mendukung Pangeran Biru, tetapi
ada kekawatiraan yang amat besar dari para Ibu
yang mempunyai anak yang merupakan
pendukung Persib, sebuah Bom waktu yang bisa
merusak generasi – generasi pendukung persib
selanjutnya, seperti pepatah ‘buah tidak akan jatuh
jauh dari pohonya’ atau ‘seorang anak tidak akan
jauh dari yang ayahnya ajarkan’. Sebuah
kekawatiran yang cukup miris dan sangat wajar
jika satu stadion dikomando untuk bernyanyi
dengan kata – kata kasar atau jorok walaupun itu
ditujukan kepada musuh abadi kita, tetapi
pendukung Persib bukan hanya orang dewasa
atau lelaki saja, pendukung Persib terdiri dari
banyak golongan lelaki dan wanita semua sama
dalam hal mendukung Persib. Dan anak – anak
kita-lah yang sebenarnya telah menjadi korban.
Anak – anak sekolah dasar disaat senggang malah
saling berumpat menirukan apa yang kemarin
nyanyian di stadion ajarkan, nyanyian orang
dewasa dinyanyikan oleh anak umur 8-9 tahunan,
kata anjing/goblog jadi buah tangan, sifat
kebencian terhadap sesuatu telah terlihat pada
generasi – generasi penerus pendukung Persib
selanjutnya, apakah kita orang yang lebih dewasa
meng-ikhlaskan jika salah satu keluarga kita atau
anak kita dalam masa pertumbuhan-nya ter-
doktrin dengan disengaja menjadi seorang yang
mempunyai jiwa emosional, jiwa rusuh, jiwa
kasar atau dicocoki faham – faham yang mereka
belum mengerti sama sekali. Kita sebagai orang
yang lebih dewasa dari mereka sudah sepantasnya
memberikan contoh positif kepada mereka berilah
contoh mendukung Persib “Make Manah” atau
Bobotoh teh kudu 3N Nyundaa,Nyakola,Nyantri
dengan totalitas dan loyalitas yang kita banggakan
selama ini. Rangkulah mereka karena 20 tahun lagi
mereka lah yang menggantikan kita berdiri di setiap
stadion berteriak, bernyanyi mendukung Persib,
tanamilah jiwa mereka dengan jiwa gagah berani
jiwa yang sportif jiwa para juara….sayangilah
anak-anak kita dengan tidak menyanyikan lagu
rasis dan kasar di stadion ….. Our culture is not for
sale..
Rendra Insan
http://simamaung.com/bandung-is-your-hell/
Sat 2 Nov 2013 - 0:13 by aset25
» CARA BUKA FACEBOOK YANG DI BLOK
Fri 17 Aug 2012 - 20:06 by paryanto.java
» Avacs Live Chat
Tue 12 Jun 2012 - 19:55 by not
» Share JID Nimbuzz Dong
Thu 24 May 2012 - 16:46 by wahyu.bagyo76
» Ada ga tim sepakbola di indonesia yang seperti ini...?
Sat 24 Mar 2012 - 12:46 by fajar_vikerz
» ID NIMBUZZER TEGAL COMMUNITY
Thu 22 Mar 2012 - 14:02 by bocari
» Perkenalan Bagi Pendatang Baru
Thu 1 Mar 2012 - 15:59 by D41703
» Asal Mula Perseteruan Arema vs Bonek
Thu 16 Feb 2012 - 21:51 by fajar_vikerz
» VIKING ~ PASOEPATI RESMI BERDAMAI
Thu 16 Feb 2012 - 21:37 by fajar_vikerz